webcounter.com

Sabtu, 29 Mei 2010

TIPS : Mengenal Seputar Baut Land Rover Series (I, IIa, II, III)

Land Rover Series adalah mobil buatan Inggris yang sangat handal dan berumur panjang. Hal ini tak lepas dari kehebatan body Landy series yang terbuat dari aluminium dengan nama paten Birmabright. Konon sampai saat ini 75 persen populasi Landy series masih beroperasi di dunia.
Padahal awalnya Landy diciptakan dari kondisi bagaimana memanfaatkan limbah pesawat bekas PD I untuk kendaraan serbaguna yang mendukung pertanian. Dalam perkembangannya Landy digunakan hampir di segala medan dan segala keperluan. Mulai pertanian, rescue, kendaraan tempur, pickup, tambang, perkebunan, personel carrier, dll.
Agar  Landy series kita terus dapat berumur panjang, ada baiknya kita kenal seluk beluk pemeliharaannya. Paling tidak dari baut.
Baut????
Ya, baut. Landy series menggunakan paling tidak dua jenis baut dengan standar yang berbeda di sekujur tubuhnya.
Jenis pertama adalah baut standar metric biasa. Kita biasa menyebutnya dengan baut 8, 10, 12 dll. Dengan drat standar metric.
Jenis kedua adalah baut standar UNF. Ciri-cirinya adalah kepala baut berukuran ganjil, biasa kita sebut secara awam dengan kunci 11,13 dst. Akan tetapi dratnya agak sedikit lebih kasar dari standar metric. Akan tetapi lebih halus daripada baut UNC. Tidak semua toko baut menjual baut ini, biasanya hanya di toko baut yang agak besar dan lengkap yang menyediakannya.
Kalau kapan-kapan anda mencarikan "Si Landy" baut, maka ada baiknya kita periksa jenis baut apakah yang kita butuhkan. Jika ternyata UNF, kita tinggal bilang kepada penjaga toko baut : " Minta baut UNF kepala 13" atau ukuran lainnya.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Jangan segan-segan untuk mengikuti blog ini ya...Terima kasih.

-Gde Yasa Manuadi-
Please visit my web : http://www.bengkelmobileropa-bali.com/

Jumat, 14 Mei 2010

Trick : Arflow Meter Peugeot 505 GTI

Peugeot 505 GTI adalah lini teratas dalam seri 505 yang pernah diproduksi oleh pabrikan Peugeot. Dengan dilengkapi BOSCH L-Jetronic injection, 505 GTI merupakan mobil terkencang dengan efisiensi mesin yang tinggi diantara seri 505 yang lainnya.
Karena 505 GTI adalah mobil yang telah cukup berumur, maka seringkali beberapa komponen mulai aus dan terganggu, terutama airflow meter. Gejala yang ditunjukkan biasanya idle yang tidak rata, dan kesulitan menstart jika tidak di-gas. Mengingat harganya yang "lumayan" ( sekitar 7 jutaan) ada baiknya kita coba memperbaikinya dahulu sebelum memutuskan untuk menggantinya.
Cara memperbaikinya adalah :
1. Buka airflow dari rumah filter udara.
2. Pelan-pelan buka tutup plastik dengan cutter, sabar lem dari pabrik cukup keras, jangan sampai pecah.
3. Perhatikan permukaan PCB didalam, terdapat pita/lapisan berwarna hitam berbentuk busur.
4. Jika terdapat tanda keausan (pita hitam memudar/ memutih) berarti PCB harus digeser letaknya agar lidah tembaga bergeser pada bagian yang tidak aus.
5. Siapkan bor dengan mata yang seukuran dengan baut PCB.
6. Lepasakan PCB.
7. Besarkan lubang baut pada PCB dengan bor agar PCB dapat dipasang bergeser dari tempatnya semula.
8. Pasang kembali PCB, usahakan posisinya menyebabkan lidah potensio bergeser pada bagian pita yang tidak aus.
9. Jika sudah pas, kencangkan baut PCB.
10. Pasang tutup plastik dan airflow.
11. Test mesin.
12. Jika kurang baik (bergetar, susah hidup) maka per pada lidah airflow perlu disetel dengan cara memutar cincin plastik bergigi dalam airflow. Geserkan per satu demi satu gigi hingga dirasa setelan telah pas.
13. Coba kembali, jika dirasa masih kurang, setel kembali lidah airflow. Jika pas, SELAMAT ! ANDA MENGHEMAT 7 JUTA RUPIAH!!!!

Terima kasih

- I Gde Yasa Manuadi -

Sabtu, 01 Mei 2010

Tips : Setting EHA ( actuator ) Mercedes Benz dengan Bosch K - Jetronic ( 300E, 230E, Tiger, 190E dll.)

Tips ini saya tujukan bagi rekan - rekan yang cukup " berani " bongkar-bongkar, sebab tingkat kesulitannya agak tinggi. Tulisan ini adalah pengalaman saya pribadi pada Mercedes Benz 300E M/T 1992 kesayangan saya. Saya pernah coba seting EHA (actuator). Tetapi saya juga ikuti dengan mensetting FPR ( Fuel Pressure Regulator ).
Saya coba setel-setel karena gejalanya adalah :

1. RPM mesin nggak bisa maksimal, cuman sampai 3500-4000 RPM.

2. BBM terlalu irit, sampai-sampai kalau akselerasi tiba-tiba mesin ngelitik.

3. Sudah mulai susah mendahului Carry 1000.



Yang saya lakukan adalah :

1. Buka rumah filter udara.

2. Pastikan ECU bekerja baik mengatur EHA. Gampang, : (dengan mesin hidup) mati-hidup AC, RPM-nya nggak boleh berubah = ECU ngobrol sama EHA.

3. Lepaskan konektor kabel EHA.

4. Buka 2 baut bintang EHA. Hati2 O ring-nya gampang jatuh.

5. Lepaskan EHA.

6. Ada baut obeng minus di bagian bawah EHA, dibawah 2 lubang EHA. Lepaskan, ini hanya baut penutup setelan.

7. Setel baut kecil EHA, putar dengan kunci L no 2 kalau tidak salah. Hati2 1/2 putaran sudah bisa membuat mobil mogok, sulit distart.

8. Putar searah jarum jam 1/4 putaran. Semakin banyak, semakin banyak bensin disemprotkan, semakin tinggi RPM maksimal.

9. Pasang EHA. Pasang konektor kabel.

10. Jika kita coba hidupkan mesin, RPM maksimal akan naik, tetapi mbrebet di putaran atas, dan terlalu cepat kembali stasioner jika gas dilepas. Mesin akan boros dan tidak halus. Maka FPR harus juga disetel.

11. Buka selang bawah FPR (yang ke arah tangki), dengan kunci pas 17. Didalam lubang tersebut sebenarnya ada baut yang bisa diputar yg menentukan keras lemahnya per FPR.

12. Masukkan kunci L no 5 (langka) sebagai gantinya bisa juga pakai kunci bintang no 6.

13. Setel, putar kebalikan arah jarum jam +/- 1/8 putaran.

14. Pasang kembali selang bawah FPR.

15. Coba lagi hidupkan mesin. Putaran mesin kurang tinggi ? EHA kurang ke kanan. Kembali stasioner lambat ? FPR terlalu ke kiri. RPM atas bergetar ? FPR kurang ke kiri. Coba diulang beberapa kali hingga didapat setelan yang pas.

16. Jika sudah pas, tinggal setel baut CO adjustment.

17. Selesai.
Mohon maaf acak-acakan. Semoga membantu.

- Gde Yasa